BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. PKM
Banyak orang membuat batasan tentang pendidikan kesehatan. Diantaranya, Wood (1926) yang dikutip oleh Azwar (1983) Pendidikan kesehatan adalah sejumlah pengalaman yang berpengaruh secara menguntungkan terhadap kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan, masyarakat dan bangsa. Kebanyakan masyarakat kini belum terlalu menyadari pentingnya pendidikan masyarakat.
Masyarakat masih lebih berorientasi kepada tindakan kuratif (pengobatan) dan tanpa mempedulikan bagaimana tindakan preventifnya. Pada pendidikan kesehatan masyarakat lebih bertujuan kepada tindakan preventif (pencegahan). Dimana telah kita ketahui bahwa biaya kesehatan saat ini semakin meningkat sehingga lebih baik melakukan pencegahan daripada mengobati. Pendidikan kesehatan berupaya untuk merubah perilaku individu atau masyarakat dari perilaku yang kurang atau tidak tepat di bidang kesehatan ke perilaku yang lebih baik. Karena perilaku merupakan faktor yang pengaruhnya cukup domonan dari tiga faktor lainnya yang mempengaruhi kesehatan dan dengan semakin meningkatnya masalah kesehatan yang disebabkan oleh perilaku manusia.
Kesemuanya ini dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara sukarela perilaku yang akan meningkatkan atau memelihara kesehatan. Nyswander (1947), pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan perorangan dan masyarakat. Pendidikan kesehatan bukan sesuatu yang dapat diberikan oleh seseorang kepada orang lain dan bukan pula sesuatu rangkaian tata laksana yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai, melainkan suatu proses perkembangan yang selalu berubah secara dinamis dalam mana seseorang dapat menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru dan perilaku baru yang ada hubungannya dengan tujuan hidup. Proses ini didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pemgetahuan yang memberikan kemudahan untuk belajar dan perubahan perilaku, baik tenaga kesehatan maupun bagi pemakai jasa pelayanan, termasuk anak-anak remaja.
2. LOKASI PKM
a. Gambaran umum lokasi PKM
Lokasi penyuluhan terletak di Desa Sampora Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan. Lokasi penyuluhan dengan tema Epidemiologi Penyakit Diabetes Melitus kami lakukan di Majelis Ta’lim Baitul Makmur Desa Sampora.
Lokasi penyuluhan yang kedua kami lakukan di instansi UPTD SMA N 1 Jalaksana Kabupaten Kuningan yang sasarannya adalah siswa dan siswi kelas X dengan tema Bahaya Merokok.
Lokasi penyuluhan pertama yang letaknya ditengah-tengah desa sampora dan dekat dengan kantor kepala desa sehingga mempermudah untuk melakukan penyuluhan. Disebelah utara berbatasan dengan Bengkel Motor Honda, sebelah selatan berbatasan dengan lahan kosong, sebelah timur berbatasan dengan Rizky Motor dan jalan raya, sebelah barat berbatasan dengan Balai Desa Sampora. Lokasi Penyuluhan kedua yang letaknya di Kecamatan Jalaksana tepatnya di SMA N 1 Jalaksana yang sebelah utara berbatasan dengan jalan raya, sebelah barat, timur dan selatan berbatasan dengan areal persawahan.
b. Data kesehatan yang mendukung
Keterangan mengenai data kesehatan sasaran yang akan kami beri penyuluhan kami peroleh secara lisan dari pimpinan majelis taklim bahwa ibu-ibu pengajian masih belum bisa menerapkan hidup sehat dengan menerapkan pola makan yang teratur sehingga penyakit yang diakibatkan oleh asupan makanan dapat senantiasa menyerang, terkadang malas dalam mengatur pola makan padahal usia rata-rata mereka sudah lansia yang kemungkinan besar dapat mudah terkena penyakit.
Kepala Sekolah SMA N 1 Jalaksana menjelaskan bahwa kesadaran dan pengetahuan siswanya bahkan gurunya tentang Bahaya Merokok masih sering diabaikan sehingga mereka sudah terbiasa merokok, tanpa memperdulikan bahaya yang terkandung dalam rokok itu sendiri. Untuk kebiasaan merokok ini sudah sangat tidak terkendalikan lagi karena memang sudah kebiasaan. Sehingga disini agar para siswa tidak melakukan merokok perlu dikendalikan dari para gurunya terlebih dahulu.
B. Tujuan PKM
1. Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan akan merubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku tidak sehat atau belum sehat menjadi perilaku sehat.
2. Khusus
Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan mampu :
Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat, menjadikan cara-cara hidup sehat menjadi kebiasaan hidup masyarakat sehari-hari.
Menciptakan perilaku sehat bagi dirinya sendiri maupun menciptakan perilaku sehat di dalam kelompok.
Mendorong berkembangnya dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan yang ada secara tepat.
Menciptakan generasi muda yang sehat dan bebas dari asap rokok
C. Manfaat PKM
1 Bagi masyarakat
Untuk meningkatakan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan secara sadar dan yang mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat. Sehingga tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2 Bagi mahasiswa
• Meningkatkan pengetahuan dan memperdalam pengertian tentang materi apa saja yang akan disampaikan.
• Sebagai bentuk latihan mental sebelum terjun ke dunia kerja
• Belajar berinteraksi dengan masyarakat sehingga memiliki pengalaman di bidangnya.
• Mengetahui masalah kesehatan yang sedang terjadi di masyarakat serta mencari solusinya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PKM (Pendidikan Kesehatan Masyarakat)
Pendidikan merupakan sebuah proses perubahan perilaku, dimana terdapat masukan (input), proses serta keluaran (out put). Pendidikan kesehatan dapat didefinisikan merupakan sebuah proses perubahan perilaku dari tidak sehat menjadi sehat. Yang termasuk masukan misalnya penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas untuk masyarakat, mekanisme/interaksi, media, tempat serta materi yang digunakan termasuk proses dan keluarannya (out put) ialah seberapa dapat diserap oleh obyek belajar apa yang telah diberikan pada proses.
Nyswander (1974). Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada hubungannya dengan tercapainya tujua kesehatan perorangan dan masyarakat.
Grout (1958) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya menerjemahkan apa yang telah diketahui tentang kesehatan ke dalam perilaku yang diinginkan dari perorangan ataupun masyarakat melalui proses pendidikan.Sementara A Joint Committee on Terminologi in Health Education of United State (1951), mendefinisikan: Pendidikan kesehatan adalah suatu proses penyediaan bahwa pendidikan kesehatan adalah pengalaman belajar yang bertujuan untuk mempengaruhi pengetahuan sikap dan perilaku yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan ataupun kelompok.
Pada tahun 1973 lembaga ini merubah definisinya menjadi: Pendidikan Kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut dimensi dari kegiatan-kegiatan dari intelektual, psikologi dan social yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan secara sadar dan yang mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat.
Steward, (1968) mendefinisikan : Pendidikan Kesehatan adalah unsur program kesehatan dan kedokteran yang didalamnya terkandung rencana untuk mengubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. (Azwar 1983).
B. Materi PKM
1. DIABETES MELITUS
- Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Ketahui Tipe dan Penyebab Diabetes Mellitus
Tipe Diabates Mellitus
Faktor penyebab DM
Komplikasi DM
Terapi DM
Tanaman obat untuk DM
2. BAHAYA MEROKOK
• Pengertian Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
- Zat kimia yang terkandung dalam rokok
- Penyakit yang diakibatkan oleh aktifitas merokok
- Upaya pencegahan merokok
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Identifikasi masalah kesehatan di lokasi
1. Penyuluhan di Sekolah
Berdasarkan hasil pendekatan serta observasi secara langsung di SMA N 1 Jalaksana, dapat diketahui bahwa para siswa di sekolah ini tidak terlalu besar memiliki masalah kesehatan utamanya terjangkit oleh penyakit. Namun meskipun demikian kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan pada para siswa sangatlah minim. Apalagi di era globalisasi ini banyak sekali para siswa yang mempunyai lifestyle yang membahayakan kesehatannya sendiri seperti kebisaan merokok yang sudah tidak lazim lagi kita dengar di kalangan para siswa.
Banyak di kalangan siswa mengatakan terutama untuk kaum laki-laki, jika tidak merokok maka seringkali dikucilkan dalam pergaulan bersama teman-temannya sehingga terpaksa merokok agar dapat bisa menyesuaikan dengan teman-temannya. Sehingga disini lingkungan pergaulan sangatlah penting dalam membawa arah sikap dan pergaulan siswa.
2. Penyuluhan di Masyarakat
Diabetes Mellitus adalah salah satu penyakit yang mematikan yang bisa menyerang siapa saja. Diabetes Mellitus tidak hanya diderita oleh masyarakat kelas menengah keatas tetapi semua lapisan masyarakat bisa terkena penyakit tersebut, dan tidak pandang usia dari usia anak-anak sampai usia tua. Di masyarakat sendiri kesadaran akan kesehatan masih jarang diperhatikan, karena mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Masih banyak masyarakat yang belum bisa mendiagnosa penyakit ini sejak dini karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya kesadaran untuk bergaya hidup sehat. Banyak yang tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa dirinya sudah terkena penyakit ini.
B. Prioritas masalah kesehatan
1. Penyuluhan di Sekolah
Dari identifikasi masalah kesehatan yang dilakukan dapat diambil keputusan bahwa prioritas masalah kesehatan di sekolah ini adalah bagaimana cara memberikan pengetahun dan kesadaran kepada para siswa tentang bahaya dari aktifitas merokok baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif.
Aktifitas merokok merupakan suatu kebiasaan buruk yang sangat sulit untuk diubah jika sudah tercandu, apalagi apabila generasi muda yang menjadi korban rokok maka disini perlu tindakan yang positif untuk melakukan pencegahannya. Karena generasi muda adalah bakal calon generasi penerus bangsa yang perlu dididik dan diarahkan ke arah yang positif agar masa depan bangsa bisa menjadi lebih baik.
Dengan demikian penyuluhan kesehatan di SMA N 1 Jalaksana ini mengambil tema mengenai “ BAHAYA MEROKOK”.
2. Penyuluhan di Masyarakat
Berdasarkan identifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungan ini dapat diketahui bahwa perlu adanya penyuluhan tentang diabetes mellitus karena masyarakat masih mempunyai pengetahuan yang kurang, perlu adanya penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat. Gejala yang dialami bisa berbulan bulan bahkan sampai bertahun tahun tetapi hanya dianggap hal yang biasa, jika sudah benar-benar merasa sakit baru diperiksakan ke dokter sehingga banyak yang sudah terlambat untuk diobati, dan mengalami komplikasi.
C. Tujuan kegiatan PKM
1. Penyuluhan di sekolah
Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan para siswa dapat lebih paham tentang bahaya yang diakibatkan oleh rokok dan berusaha untuk menjauhi aktifitas merokok
Khusus
Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan siswa mampu :
a. Mengetahui zat kimia yang berbahaya dalam rokok
b. Mengetahui penyakit yang diakibatkan oleh rokok
c. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari rokok
d. Menjelaskan kembali mengenai bahaya rokok
2. Penyuluhan di masyarakat
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu majelis ta’lim baitul makmur blok pajaten desa sampora kabupaten kuningan lebih paham tentang Diabetes Mellitus sehingga dapat lebih waspada terhadap penyakit tersebut.
Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu :
Menjelaskan pengertian Diabetes mellitus
Menjelaskan faktor penyebab dan mengidentifikasikan gejala penyakit Diabetes mellitus
Menjelaskan pengobatan dan pencegahan Diabetes Mellitus
Mengetahui tanaman obat untuk pengobatan DM
D. Sasaran
1. Langsung dan Tidak Langsung.
• SMA N 1 Jalaksana :
Para siswa, guru, kepala sekolah, staf pegawai serta masyarakat di lingkungan sekolah.
• Ibu-ibu Pengajian Majelis Ta’lim Baitul Makmur
Sasaran langsung kepada ibu-ibu pengajian majelis taklim baitul makmur agar bisa lebih mengetahui dan memahami tentang penyakit DM dan merubah gaya hidup mereka agar menjadi lebih sehat. Karena ibu-ibu mempunyai peran penting terhadap kesehatan keluarga karena yang menyiapkan makanan dan yang lebih memperhatikan kesehatan keluarganya adalah ibu, maka dengan lebih dahulu mengetahuinya maka ibu akan mempraktekkannya dan memberitahukan kepada anggota keluarga yang lain.
2. Jumlah Peserta
• Penyuluhan di sekolah.:
78 orang dari kelas X2 dan X7
• Penyuluhan di masyarakat :
42 Orang dari Ibu-ibu pengajian Majelis Ta’lim Baitul Makmur
E. Waktu Pelaksanaan.
• Penyuluhan di sekolah.:
Hari : Kamis 28 Januari 2010
Pukul : 08.00-09.15 WIB
• Penyuluhan di masyarakat :
Hari : Rabu, 27 Januari 2010
Pukul : 13.30-15.00 WIB
F. Tempat/Lokasi
• Penyuluhan di sekolah. : Aula SMA N 1 Jalaksana
• Penyuluhan di masyarakat : Mesjid Baitul Makmur Blok Pajaten Desa Sampora Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan
G. Metode PKM
Pada penyuluhan yang telah dilaksanakan keduanya menggunakan metode Ceramah. Setelah ceramah berlangsung peserta diberi waktu untuk sesi tanya jawab dan kuis secara lisan sebagai evaluasi pelaksanaan penyuluhan.
H. Media PKM
Kedua penyuluhan yang dilakukan menggunakan media Leaflet, poster, LCD (Fokus), Soft copy materi.
I. Isi Materi PKM
1. Penyuluhan di sekolah
BAHAYA MEROKOK
Pengertian Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Resiko Merokok Pada Kesehatan
Semua bentuk tembakau bersifat candu dan mematikan
Meningkatkan resiko :
- 90% dari semua kanker paru
- 75% dari radang sal. nafas kronis
- 70% dari penyakit jantung koroner
Pada Perokok Pasif Beresiko :
- 20-30 % terkena kanker paru
- 30 % terkena penyakit jantung
- Selama kehamilan membahayakan janin dan bayi
Resiko Pada Ibu Hamil :
Ibu : keguguran spontan, kehamilan ektopik, kelahiran prematur, dll.
Janin, bayi, dan anak : BBLR, bayi lahir mati, penurunan fungsi paru, infeksi sal. nafas bagian bawah.
Zat Kimia yang berbahaya yang terkandung pada rokok :
Zat berbahaya Ditemukan pada
Aseton Cairan penghapus cat
Arsen Racun semut
Karbon monoksida Asap buangan mobil
Formaldehide Balsem cair
Hidrogen sianida Gas hukuman mati
Metanol Bahan bakar roket
Nikotin Racun kecoa
Fenol Cairan pel
Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia, 60 diantaranya bersifat karsinogen.
2. Penyuluhan di Masyarakat
• PENGERTIAN DIABETES MELLITUS
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
• JENIS DIABETES MELLITUS
Ada 3 tipe Diabetes Mellitus, yaitu:
1. Diabetes Mellitus tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin)
2. Diabetes Mellitus tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM)
3. MRDM ( Malnutrition Related Diabetes Mellitus ) kekurangan protein dan kalori jangka panjang
• FAKTOR PENYEBAB
Usia > 45 tahun, Kegemukan, Hipertensi, Riwayat keluarga DM, Riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4 kg, Penderita PJK( penyakit jantung koroner ),TBC, Kadar lipid yang tinggi, bakteri/virus, Konsumsi makanan yang tidak seimbang , Bakteri/virus, Bahan toksik/beracun, Kurangnya aktivitas fisik
• GEJALA DIABETES MELLITUS
Gejala Akut
Sering kencing pada malam hari ( poliuria )
Sering merasa haus ( polidipsi )
Sering merasa lapar ( polifagia )
Mudah lelah/capek
Berat badan menurun
Gejala Kronik
Dehidrasi berat, Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni, Kaki terasa gatal-gatal, Kaki gampang kesemutan, Rasa tebal di kulit, Kram, jalan sempoyongan, Kesemutan, jantung berdebar, Mudah lelah, kepala pusing, Mata kabur, kulit pucat dan lembab, serta Gatal di sekitar kemaluan
KOMPLIKASI
Serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan saraf, kelainan di bagian mata, mulut, jantung, saraf dan kulit
PENGOBATAN
Diet yang ketat dan teratur
Olahraga teratur
Pola 3 J ( jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan
Bila perlu memakai insulin
Pemakaian oral diabetes secara teratur dan dibawah control dokter
PENCEGAHAN
Tidak makan berlebihan, menjaga berat badan, dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Olahraga juga dapat secara efektif mengontrol diabetes, antara lain dengan melakukan senam khusus diabetes, berjalan kaki, bersepeda, dan berenang. Diet dipadu dengan olahraga merupakan cara efektif mengurangi berat badan, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi stres.
J. Bentuk Evaluasi.
Penyuluhan kesehatan yang telah dilaksanakan ini keduanya menggunakan bentuk evaluasi berupa diskusi dan tanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan. Dan melakukan kuis secara lisan kepada peserta penyuluhan.
Isi dari soal kuis secara lisan adalah sama sesuai dengan materi yang akan diberikan. tentunya hal ini dilakukan untuk mengukur keberhasilan penyuluhan yang telah dilaksanakan dengan melihat pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Evaluasi
Bentuk evaluasi dari kegiatan penyuluhan baik di sekolah maupun di masyarakat dilakukan dengan cara diskusi dan tanya jawab serta diberikan kuis secara lisan kepada peserta penyuluhan.
Dari hasil kuis secara lisan yang telah dilakukan di masyarakat dan sekolah dapat diketahui bahwa pengetahuan para peserta penyuluhan mengalami peningkatan setelah disampaikan materi terbukti dengan mampunya peserta menjawab soal kuis yang disampaikan secara lisan.
B. Faktor pendukung & penghambat
A. Faktor Pendukung Dan Penghambat,
1. Penyuluhan di sekolah,
Faktor pendukung, yaitu:
• Lembaga (sekolah) yang sangat mendukung pelaksanaan penyuluhan,
• Para siswa yang sangat antusias mengikuti penyuluhan,
• Sarana dan prasarana yg disediakan oleh sekolah
Faktor penghambat, yaitu :
• Keterbatasan waktu yang diberikan.
2. Penyuluhan di masyarakat,
Faktor pendukung, yaitu:
• Keramah tamahan para ibu-ibu pengajian
• Efisiensi waktu yang kondusif
• Para Ibu-ibu yang antusias mengikuti penyuluhan
Faktor penghambat, yaitu :
• Keterbatasan media yang digunakan,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penyuluhan di sekolah serta di masyarakat yang telah dilaksanakan ini dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Penyuluhan di sekolah yang mengambil tema BAHAYA MEROKOK dapat berjalan dengan lancar meskipun dengan sarana/media yang sederhana, para peserta dapat menerima materi atau informasi yang telah disampaikan . Dilihat dari hasil kuis secara lisan yang diberikan kepada peserta, peserta meningkat pengetahuannya dengan menjawab pertanyaan kuis dengan benar.
2. Penyuluhan di masyarakat yang mengambil tema Diabetess Mellitus dapat berjalan lancar dengan menggunakan media yang sederhana di masyarakat, khususnya para ibu-ibu pengajian dapat mengetahui informasi yang amat penting mengenai DM. Tingkat kebenaran mengenai pertanyaan kuis secara lisan yang diberikan juga mengalami peningkatan, dengan demikian ini berarti apa yang telah disampaikan pada saat penyuluhan dapat diterima oleh peserta.
B. Saran
1. Informasi yang telah disampaikan pada saat penyuluhan diterapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari untuk kesehatan kita bersama.
2. Diharapkan sejak usia dini masyarakat sudah dibiasakan untuk hidup sehat secara mandiri.
3. Lebih memperhatikan higiene pribadi khususnya dan higiene lingkungan umumnya
4. Sebaiknya guru tidak melakukan aktifitas merokok di lingkungan sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Machfoedz, Ircfam dan Eko Suryani. 2003.Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Penerbit Fitramaya.
Notoatmodjo, Soekijo, Dr, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta
Machfoedz, Ircham, Drg, M. S. 2005. Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya
Trihono. 2005. ARRIMES Manajemen Puskesmas berbasis Paradigma Sehat. Jakarta: Sagung Seto
Selasa, 11 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar